Tuesday, June 10, 2008

Sudah berapa banyak bekal kita?


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

Senantiasa dalam perjalanan kehidupan ini, ada terminal dimana sejenak berhenti. Beberapa menit untuk duduk merenungkan perjalanan. Sudah berapa jauh perjalanan kita menuju Pintu Gerbang Kematian? Seberapa banyak bekal yang akan kita bawa memasuki Dunia Baru?

Pertanyaan-pertanyaan ini sekali-sekala kita perlu angkat, di tengah kesibukan kerja dan belajar. Atau di tengah kesibukan beraktivitas sosial.

Bekal kehidupan di akhirat pasti lebih penting daripada hanya dalam kehidupan di dunia yang fana. Ketika harga-harga menggunung tinggi akibat kenaikan minyak dan makanan, kita masih sering resah gelisah. Kita takut kelaparan. Namun pernahkah kita takut bekal amal di akhirat semakin surut dan bahkan minus?

Kembali kita lihat dan bandingkan. Betapa kehidupan akhirat lebih baik dan lebih kekal. Lalu mengapa kita lebih resah dengan berbagai berita tentang kenaikan di sekeliling kita. Sudah saatnya kita mejenguk lebih tajam ruhani kita untuk menabung bekal amal.

Amal shaleh itu tidak harus memerlukan energi banyak dan biaya besar. Dengan berzikir, bersyukur kepada Allah Subhanahu WaTa’ala, maka tabungan akan mengalir terus. Dengan beramal maka akan berbunga dan semakin besar bekal kita. Sungguh Allah Maha Adil, menambah bekal itu bisa dilakukan dengan gratis!

Berbeda dengan berbuat yang lain harus mengendarai mobil atau harus mengeluarkan wang transportasi. Menambah bekal hanya dengan berdzikir sudah sungguh luar biasa besarnya. Lalu mengapa kita masih resah dengan dunia fana ini.

Tiba waktunya untuk bangkit menambah bekal. Tidak duduk termenung merenungkan nasib. Merenungkan kesedihan, kemunduran, kegagalan, kekesalan dan kemelaratan. Amal Shaleh bisa dibangun dengan mulai lidah ini bertasbih, bertahmid dan bertakbir. Ya, betapa mudah dan betapa indahnya amalan dalam Islam. Bahkan untuk melafazkan zikir anda tidak perlu izin atasan, pembesar, ulama atau mertua. Mulailah menambah bekal amal ini, saudara seiman ku yang dirahmati Allah Ta’ala…..

ps : Aku terima email ini dari Siti Norasiah. Aku berkongsi untuk ingatan kita bersama...